MATERI
III
“PENGORGANISASIAN”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Manajemen Bisnis ”
yang diampu oleh:
Sri
Eka Astutiningsih, SE.,MM.
NIP. 19690827
200003 2 001
Disusun oleh:
Anis Sukmawati
NIM: 3211103004
Jurusan :
Tarbiyah
Prodi :
PAI
Semester :
V-A
KEMENTRIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) TULUNGAGUNG
2012
MATERI 1
“GAMBARAN UMUM MANAJEMEN”
1.
Pengertian
Manajemen
·
Definisi
Manajemen
Sering kita
mendengar kata manajemen, namun banyak di antara kita tidak tahu pengertian
manajemen / definisi manajemen tersebut, kali ini coba kita lihat apa sih
pengertian manajemen itu sebenarnya ?
Kata manajemen
di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang berarti mengurus,
mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin.[1]
Istilah
manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen,
maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:
1. Manajemen sebagai suatu proses.
belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen,
maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:
1. Manajemen sebagai suatu proses.
2.
Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang
melakukan aktivitas manajemen.
3.
Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai
suatu ilmu pengetahuan (Science).[2]
Menurut
pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses,
berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata
warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga
buah definisi. Dalam Encylopedia of the SocialSience dikatakan bahwa
manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu
diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa
manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan
mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut
pengertian yang kedua, manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang melakukan
aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.[3]
Menurut
pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu
ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat,
segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain
mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.Menurut G.R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[4]
ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat,
segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain
mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.Menurut G.R. Terry, manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen.
Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada satu definisi saja yang dapat diterima secara universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan,pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[4]
·
Manajemen
Sebagai Ilmu dan Seni
Berikut
pengertian manajemen menurut beberapa ahli:
1.
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian,penyusunan,pengarahan
dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. (By : Drs. Oey Liang Lee).
2.
Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By : James A.F. Stoner)
3.
Manajemen merupakan suatu proses khas yang
terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah
ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (By :
R. Terry )
4.
Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang
dilakukan melalui usaha orang lain.(By : Lawrence A. Appley)
5.
Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu
tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. (By : Horold Koontz dan Cyril
O’donnel )[5]
Sebenarnya ada banyak versi mengenai definisi
manajemen, namun demikian pengertian manajemen itu sendiri secara umum yang
bisa kita jadikan pegangan adalah :
“Manajemen adalah suatu proses yang terdiri
dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menetukan dan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya
lainnya”[6]
2. Manajemen dan Manajer
·
Tingkatan
Manajemen
Piramida jumlah
karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional,
berdasarkan tingkatannya.
berdasarkan tingkatannya.
Pada organisasi
berstruktur tradisional, manajemen sering dikelompokan menjadi manajemen
puncak, manajemen tingkat menengah, dan manajemen lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah daripada di puncak).Berikut ini adalah tingkatan manajemen mulai
dari bawah ke atas:
1.
Manajemen Lini Pertama (Firstline Management)
Manejemen lini
pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional,
merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan
mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.Mereka
sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
2.
Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management)
Manajemen tingkat
menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada diantara
manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung
antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala
bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3.
Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak (top
management), dikenal pula dengan istilah executive officer.
Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO
(Chief Executive Officer), CIO (Chief
Information Officer),
dan CFO (Chief Financial Officer).
dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini.
Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan
yang dilakukan oleh tim
karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya
sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.[7]
karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya
sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.[7]
·
Fungsi-fungsi
Manajemen
Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik
di antara praktisi maupun
di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering
pula disebut unsur-unsur manajemen.Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sebagai berikut:
di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering
pula disebut unsur-unsur manajemen.Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sebagai berikut:
1.
Louis A.Allen: Leading,
Planning,Organizing, Controlling.
2.
Prajudi
Atmosudirdjo: Planning,Organizing, Directing, atau
Actuating and Controlling.
3.
John Robert B.,
Ph.D: Planning,
Organizing,Command -ing, and Controlling.
4.
Henry Fayol: Planning,
Organizing, Commanding,Coordinating, Controlling.
5.
LutherGullich: Planning,
Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Repor-ting, Budgeting.
6.
Koontz dan
O’Donnel:
Organizing, Staffing,Directing, Planning, Controlling.
7.
William
H.Newman:
Planning, Organizing,Assem-bling, Resources, Directing, Controlling.
8.
Dr.
S.P.Siagian., M.P: Planning,Organizing, motivating and
Controlling.
9.
William
Spriegel: Planning, organizing, Controlling
10. Lyndak
F.Urwick:
Forecasting, PlanningOrga-nizing, Commanding, Coordina-ting, Controlling.
11. Dr.
Winardi,S.E: Planning, Organizing,Coordi-nating,
Actuating, Leading, Co-mmunication, Controlling
12. The
LiangGie:
Planning, Decision making,Directing, Coordinating, Control-ling, Improving.
13. JamesA.F.Stoner: Planning,Organizing,
Leading, and Controlling.
Dari beberapa pendapat para penulis di atas
dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi
manajemen adalah sebagai berikut:
manajemen adalah sebagai berikut:
a)
Planning
(Perencanaan)
Berbagai batasan tentang planning dari yang
sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja
merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai
suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan
merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut:
1.
Tindakan apa yang harus dikerjakan?
2.
Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan?
3.
Di manakah tindakan itu harus dikerjakan?
4.
Kapankah tindakan itu harus dikerjakan?
5.
Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu?
6.
Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu?[9]
b)
Organizing
(Pengelompokan)
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau
lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran
spesifik atau sejumlah sasaran.
c)
Directing/Commanding
(Komando/Bimbingan)
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen
yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau
instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah
ditetapkan semula.
d)
Motivating
(Motivasi)
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan
salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan
kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang
diinginkan oleh atasan.
e)
Coordinating
(Koordinasi)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan
salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak
terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehinggaterdapat
kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
f)
Controlling
(Pengawasan)
Controlling atau pengawasan, sering juga
disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan
penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan
dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan
semula.
g)
Reporting
(Laporan)
Reporting adalah salah satu fungsi manajemen
berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
h)
Staffing
(Penyusunan)
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen
berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga
kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna
maksimal kepada organisasi.
i)
Forecasting (Prediksi)
Forecasting adalah meramalkan, memproyeksikan,
atau mengadakan taksiran
terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang
lebih pasti dapat dilakukan.
terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang
lebih pasti dapat dilakukan.
j) Evaluating (Evaluasi)
suntuk memastikan bahwa jalannya perusahaan
sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.[10]
ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang ada dalam operasional perusahaan kemudian memecahkannya sebelum masalah itu menjadi semakin besar.[10]
·
Keterampilan-keterampilan
Manajerial
Robert L.Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap
manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar.
Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1. Keterampilan
konseptual (conceptional skill), manajer tingkat atas (top manager) harus
memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.
Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang
kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan
untuk membuat rencana kerja.
kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning.
Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan
untuk membuat rencana kerja.
2. Keterampilan
berhubungan dengan orang lain (humanity skill), selain
kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan
berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut
juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan
oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang
persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan
kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi
diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.
3. Keterampilan
teknis (technical skill), keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal
bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan
kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky
W.Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer,
yaitu:
1.
Keterampilan Manajemen Waktu
Merupakan
keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan
waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin
mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jam—sekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2.
Keterampilan Membuat Keputusan
Merupakan
kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya.
Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer,
terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan
tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan
masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya.
Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah
alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus
mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya
agar tetap berada di jalur yang benar.[11]
3.
Evolusi Teori
Manajemen
·
Teori Manajeman
Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya
manajemen, yaitu :
1.
Robert Owen (1771 1858)
Dimulai
pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark,
Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor
produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya
disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik
akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja,
apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik
kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan
akan memberikan keuntungan kepada perusahaan.
Selanjutnya
dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi
ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal
sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2.
Charles Babbage (1792 1871)
Charles
Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian
dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip
ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja
menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan
efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam
penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of labour),
mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
a.
Waktu yang diperlukan untuk belajar dari
pengalaman-pengalaman yang baru.
b.
Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang
berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan
ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
c.
Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah
karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
d.
Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga
dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain
dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan
antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan
pembagian keuntungan.[12]
·
Teori Manajemen
Perilaku
Pencitraan
Pribadi
Berbicara
pencitraan tak lepas dari preposisi seseorang atau organisasi terhadap citranya
dimata public sehingga melahirkan sebuah respon positif. Begitu juga akselerasi
public terhadap pribadi selalu dapat dilihat dari sejauhmana menampilkan kesan
positif yang bisa membangun tingkat kepercayaan terhadap pigur pribadi atau
branch image sebuah organisasi.
Masalahnya
sering kali terjadi kalau citra membangkitkan kepura-puraan kita terhadap
public. Sehingga seolah anda melakukan sesuatu bukan diri kita tapi polesan
lipstick. Apa yang kita lakukan hampir sama dengan apa yang kita pikirkan. Anda
akan terlihat percaya diri ketika anda berpikir bahwa diri anda pantas untuk
memiliki citra anda sehingga ketika anda masuk kesebuah butik atau restoran
anda pikirkan tentang jenis pelayanan yang anda terima, cara orang lain menatap
anda dengan respect dan segalanya Nampak tepat pada tempatnya bagi anda.
Itulah
pemposisian citra anda terlihat akan kuat tapi tidak mencerminkan kearoganan
dan kemunafikan didalamnya tapi didalam ada ketulusan hati untuk berprilaku
sehingga semua orang akan menangkap citra anda secara positif karena memang
anda pantas mendapatkan repect tersebut.[13]
·
Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan Ilmu
Manajemen)
Riset operasi merupakan suatu metode ilmiah
yang memanfaatkan ilmu antardisiplin agar dapat menyajikan hubungan-hubungan
fungsional yang kompleks, seperti model matematik, untuk keperluan pengambilan
keputusan secara kuantitatif dan tidak termasuk masalah baru untuk analisis
kuantitatif.
Riset operasi
tidak hanya merupakan pengambilan keputusan model untukmemecahkan masalah,
tetapi juga memberikan sumbangan untuk pengambilan keputusan bagi manajer pada
tingkat bawah, menengah, dan atas. Dalam dunia bisnis dan pemerintahan, riset
operasi dapat dimanfaatkan untuk perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian.[14]
·
Evolusi Teori
Manajemen
Perkembangan
teori manajemen untuk masa dating adalah :
a.
Dominan
Salah satu dari aliran utama dapat muncul
sebagai yang paling berguna.
b.
Divergence
Setiap aliran melalui jalur sendiri
c.
Convergence
Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan
batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur.
d.
Sintesa
Masing-masing aliran berintegrasi.
e.
Proliferation
Adanya
kemungkinan muncul lebih banyak aliran lagi
Aliran
teori manajemen dapat dibedakan menjadi 6 yaitu :
a.
Aliran akuntasi manajerial
b.
Aliran ekonomi manajerial
c.
Aliran thesis organisasi
d.
Aliran hubungan manusiawi dan prilaku manusia
e.
Aliran kuantitatif (Matematik dan statistic)
f.
Aliran teknis industri
Pemikiran
aliran manajemen terbagi 6 yaitu :
a.
aliran operasional dan proses manajemen
b.
aliran empiric atau kasus
c.
aliran prilaku manusia
d.
aliran system social
e.
aliran teori keputusan
f.
aliran matematik[15]
4.
Manajemen dan
Lingkungan Eksternal
·
Definisi
Lingkungan
Merupakan atas unsur-unsur diluar organisasi yang sebagian besar tak
dapay dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan seorang manajer.
·
Faktor-faktor Lingkungan Eksternal Mikro dan Makro
Lingkungan External Mikro
Hubungannya: Lingkungan yang paling dekat dengan organisasi dan
berpengaruh secara langsung ke dalam suatu organisasi.
Supplier Penyediaan
Competitor Saingan
Custumer Langganan
1.
Lembaga Pemerintah
Akan memberikan pengaruh secara langsung ke dalam organisasi
2.
Lembaga Keuangan
Merupakan suatu Fatner dalam suatu perusahaan yang merupakan suatu
sumber dana perusahaan.
Lingkungan Ekternal Makro
Memberi pengaruh secara
tidak langsung kepada suatu organisasi, yaitu berupa:
1.
Teknologi
Sangat berpengaruh kepada
perkembangan teknologi cepat berkembang
2.
Ekonomi
Dimana ekonomi ini akan
membawa pengaruh pada suatu organisasi
3.
Sosial Budaya
Dimana social budaya ini akan membawa pengaruh di dalam suatu organisasi
Misal :
- Agama
- Tradisi
- Peraturan
- Adat-istiadat
dll
4.
Politik dan Hukum
Dimana politik dan hokum ini dapat merupakan ancaman dan juga dapat
berupa peluang yang dapat memberikan kemudahan dalam pengurusan
prosedur-prosedur tertentu.[16]
·
Tanggung Jawab Sosial Manajer
Artinya : bahwa managemen haris memperhatikan danpak social ekonomi
dalam pembuatan suatu keputusan
Tanggung jawab manager ini merupakan salah satu tugas yang harus
dilakukan seorang manager karena aspek ini merupakan syarat utama berhasilnya
suatu perumusan untuk jangka panjang. Dengan demikian manager harus dituntut
mengimplementasikan etika perusahaan (The
Etic of Managers)
Terutama hubungannya dengan langganan, karyawan, penemu teknologi,
lembaga pendidikan, perusahaan lain, supplier, pemerintah dan masyarakat umum.
Etika pembinaan merupakan kewajiban seorang kepada masyarakat
bagaimanapun juga etika seorang manager akan sangat mempengaruhi keputusan dan
kegiatan organisasi tentunya, etika seorang manager harus berdasarkan kepada
nilai atau sekandal moral yang dianggap baik dalam lingkungan suatu masyarakat.
Ada 5 (lima) faktor yang mempengaruhi keputusan pada masalah etika:
1. Hukum, Menurut hukum yang berlaku
2.
Peraturan Pemerintah
3. Kode Etik industri dan perusahaan
4. Tekanan-tekanan sosial
5. Tegangan antara standar perorangan dengan organisasi[17]
[1]Yuni Rahmawati
Putri, Pengertian Manajemen, http://revolsirait.com//. Dan
Manajemen-bisnis-5-langkah-membuat-produk-anda-memiliki-nilai-lebih. /http://www.thinkrooms.com/2008/05/16/.
Diakses pada tanggal 24 September 2012. Hlm. 1
[2]Ralqis.
Pengertian, Fungsi, Tingkat dan Keterampilan Manajemen. http://univ-dm.snop.tv/u,
diakses tanggal 24 September 2012. Hlm.1.
[3]Ibid,.
[4]Ibid,.
hlm.2-3
[5]Yuni
Rahmawati Putri, Pengertian Manajemen, http://revolsirait.com//. Dan
Manajemen-bisnis-5-langkah-membuat-produk-anda-memiliki-nilai-lebih. /http://www.thinkrooms.com/2008/05/16/.
DDiakses pada tanggal 24 September 2012. Loc.cit.
[6]Ibid,.
[7]Ralqis.
Pengertian, Fungsi, Tingkat dan Keterampilan Manajemen. http://univ-dm.snop.tv/u,
diakses tanggal 24 September 2012. Op.cit. Hlm.3-4
[8]Ibid,.hlm.3-5
[9]Ibid,.hlm.5-6
[10]Ibid,.hlm.4-8
[11]Ibid,.hlm.
11-13
(http://tiyou.ngeblogs.com/2009/09/28/teori-manajemen-perilaku/) (http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=teori+kuantitatif%28riset+operasi+dan+ilmu+manajemen%29&source=web&cd=9&ved=0CE4QFjAI&url=http%3A%2F%2Fjuliadi.wikispaces.com%2Ffile%2Fview%2FPERTEMUAN%2BI%2B%2526%2BII.doc&ei=2gjNToayONCziQfon5TIDg&usg=AFQjCNGio4DRonZjcnfaBi8ds56MG2rv7w&cad=rja
[13]Ibid,.hlm.2-3
[14]Ibid,.hlm.2
[15]Ibid,.hlm.2-3
[16]Tugas Kampus.
(http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=teori+kuantitatif%28riset+operasi+dan+ilmu+manajemen%29&source=web&cd=9&ved=0CE4QFjAI&url=http%3A%2F%2Fjuliadi.wikispaces.com%2Ffile%2Fview%2FPERTEMUAN%2BI%2B%2526%2BII.doc&ei=2gjNToayONCziQfon5TIDg&usg=AFQjCNGio4DRonZjcnfaBi8ds56MG2rv7w&cad=rja). Diakses pada tanggal 24 September 2012. Hlm.
1
[17]Ibid,.hlm.2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar